
Dalam manajemen, ada yang dinamakan dengan inventaris berlebih, yang masih dapat dimanfaatkan kembali. Dengan nama lain surplus inventory, kumpulan barang ini dapat kembali dijadikan keuntungan.
Mengelola inventaris berlebih merupakan hal penting dalam menjaga arus kas yang sehat, serta mengoptimalkan operasi bisnis. Dengan strategi yang tepat, surplus dapat menjadi pendapatan tambahan.
Namun untuk itu, perusahaan perlu mengetahui bagaimana cara memanfaatkan inventaris berlebih ini. Mulai dari memahami tantangan yang akan dihadapi perusahaan, hingga strategi likuidasi yang efektif.
Cara Memanfaatkan Surplus Inventory Menjadi Keuntungan
Memanfaatkan inventaris berlebih menjadi laba merupakan hal yang menantang bagi perusahaan. Pasalnya, setiap perusahaan memiliki kondisi yang berbeda-beda, begitu juga dengan jenis inventaris yang dimiliki.
Sebab itu, perusahaan perlu mempelajari secara mendalam mengenai cara memanfaatkan inventaris berlebih ini. Terutama proses step-by-step mengenai bagaimana mengelolanya secara efektif.
Mulai Pahami Surplus Inventory
Dimulai dari yang pertama, yaitu mempelajari tentang apa itu inventaris berlebih. Surplus inventory atau bisa disebut juga excess goods, merupakan stok berlebih yang dimiliki melampaui permintaan dari barang tersebut.
Dengan kata lain, barang ini akan tetap menempati gudang penyimpanan, sehingga akan membutuhkan biaya penyimpanan. Inventaris berlebih juga dapat dikategorikan menjadi tiga, berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Excess inventory, disebabkan dari kesalahan forecasting (peramalan), atau terjadinya perubahan tren pasar (market shifting) secara mendadak.
- Obsolete inventory, disebabkan karena tidak lagi dibutuhkan akibat perkembangan teknologi, tren, atau barang sudah tidak relevan lagi di era sekarang.
- Seasonal inventory, disebabkan karena barang hanya dijual di saat musim liburan atau hari raya tertentu, sehingga tersimpan hingga cukup lama.
Ketiga jenis inventaris berlebih ini, selalu ditemukan pada perusahaan yang hendak menjual produk. Namun, jika barang ini memiliki kuantitas yang terlalu banyak, maka akan dapat menimbulkan masalah yang kompleks.
Apa Manfaat Surplus Inventory?
Di samping masalah yang dihadapi oleh perusahaan, inventaris berlebih masih memiliki manfaat yang tidak dapat dilewatkan. Salah satu di antaranya adalah potensial keuntungan yang didapatkan dari menjualnya.
Namun penjualan inventaris berlebih ini, tidak dapat dilakukan seperti halnya menjual barang biasa. Perusahaan umumnya akan melakukan diskon dan promosi secara besar-besaran dulu, untuk meningkatkan minat pembeli.
Jika tidak efektif, maka solusi lainnya adalah dengan melikuidasi inventaris berlebih, umumnya dengan mengandalkan pihak ketiga. Dengan begitu, perusahaan akan lebih cepat menemukan pembeli yang tepat.
Pahami Tentang Manajemen Surplus Inventory
l
1. Biaya Penyimpanan
Perusahaan akan membutuhkan ruangan yang besar untuk menyimpan inventaris berlebih, seperti gudang. Sayangnya, gudang tidak memberikan tempat penyimpanan secara gratis. Ada biaya yang harus dibayarkan.
Dalam mempelajari surplus inventory management, perusahaan perlu mengetahui potensi biaya penyimpanan barang tersebut. Biaya untuk menyimpan dapat berupa:
- Biaya fasilitas. Hal ini mencakup rak interior, penerangan, pemanas atau pendingin, hingga staf gudang. Biaya ini termasuk fixed cost, sehingga kuantitas barang tidak mempengaruhi nominalnya.
- Biaya mitigasi. Hal ini umumnya mencakup seluruh biaya yang digunakan untuk instalasi keamanan. Misalnya pendeteksi kebakaran, alarm anti pencuri, hingga sekuriti keamanan.
- Pajak bangunan. Gudang merupakan salah satu bangunan yang dikenakan pajak. Pajak atas sewa gudang dihitung berdasarkan seluruh biaya sewa gudang.
- Biaya keusangan. Untuk kasus jika perusahaan memiliki obsolete inventory, barang akan perlu dibuang. Pembuangan ini dapat memerlukan biaya.
Seiring lamanya gudang dipakai untuk menyimpan inventaris berlebih, maka biaya-biaya di atas akan semakin besar. Karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan potensi nominal biaya penyimpanan yang dihasilkan.
2. Resiko Kadaluarsa
Tantangan selanjutnya yaitu resiko dari barang yang kadaluarsa. Terutama untuk produk yang harus dijual dalam kondisi segar, untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga. Perusahaan juga harus menyiasati hal ini.
Inventaris berlebih yang menjadi kadaluarsa karena disimpan terlalu lama, akan memberikan resiko tersendiri bagi perusahaan. Beberapa resiko di antaranya dapat berupa:
- Penurunan total keuntungan. Menjual barang yang sudah kadaluarsa dapat menurunkan kepuasan pembeli terhadap produk tersebut. Ini akan mempengaruhi pendapatan terhadap produk yang dijual.
- Peningkatan biaya penyimpanan. Seperti yang dibahas di atas, terdapat biaya keusangan yang juga perlu dibayar perusahaan. Biaya ini tergantung seperti apa barang yang akan dibuang.
- Resiko mengenai regulasi. Sebagian barang perlu mengikuti regulasi mengenai keamanan pemakaian. Apabila kualitas barang tidak mencapai standar yang dibutuhkan, perusahaan akan terkena denda.
Maka itu, perusahaan perlu menjual inventaris berlebih sesegera mungkin, sebelum terlanjur menjadi kadaluarsa. Perusahaan juga tetap perlu mengecek kembali apakah inventaris tersebut masih layak untuk dijual.
3. Keterbatasan Ruang Penyimpanan
Sebesar apapun gudang yang disewa untuk inventaris berlebih, yang namanya ruangan tentu ada batasannya. Keterbatasan ini tidak hanya menyangkut tentang jumlah kuantitas dari barang saja.
Sebagian gudang juga memiliki limitasi dari berapa banyak barang dapat disimpan, sebelum memunculkan masalah. Karena itu, ada beberapa faktor mengenai limitasi ruang penyimpanan yang perlu diketahui:
- Metode penyimpanan. Mulai dari bagaimana peletakkan inventaris berlebih, serta metode yang dipakai untuk memaksimalkan ruang yang dimiliki oleh gudang.
- Efisiensi penyimpanan. Hal ini menyangkut bagaimana tingkat efisiensi dari penyimpanan inventaris berlebih. Misalnya seperti penggunaan metode FIFO (first-in, first-out) atau LIFO (last-in, first-out).
- Fasilitas penyimpanan. Seperti implementasi sistem otomasi berupa conveyor atau lift. Teknologi seperti warehouse management system (WMS) dapat dipakai untuk meningkatkan efisiensi.
- Pemakaian gudang. Bagaimana jika gudang juga dipakai untuk menyimpan hal lain selain inventaris berlebih? Perusahaan perlu mengantisipasi penggunaan ruang untuk kedua inventaris tersebut.
Pelajari Strategi Likuiditas Surplus Inventory yang Efektif
Seluruh tantangan mengenai manajemen inventaris berlebih di atas dapat disimpulkan, jika sebaiknya inventaris berlebih segera dijual. Tidak hanya menghindari resiko, namun juga untuk mendapatkan pendapatan.
Seperti yang sudah dibahas di atas, surplus inventory liquidation merupakan solusi bagi perusahaan untuk menjualnya secara cepat. Baik secara mandiri atau memanfaatkan pihak ketiga, berikut strateginya:
- Menjual secara online. Caranya adalah dengan memanfaatkan e-commerce yang memiliki pembeli dengan keperluan berbeda. Ini akan meningkatkan exposure terhadap inventaris berlebih yang dijual.
- Memberikan diskon dan promosi. Caranya adalah dengan memberi clearance sale atau diskon terbatas, untuk menumbuhkan ketertarikan. Hal ini juga efektif bagi inventaris tipe seasonal inventory.
- Memanfaatkan pihak ketiga. Perusahaan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menjual inventaris berlebih. Cara ini dapat memangkas biaya, waktu, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan arus kas.
Perusahaan juga dapat memanfaatkan perusahaan likuiditas yang sudah berpengalaman mengenai hal ini. Perusahaan akan segera mendapat pembeli yang sudah diidentifikasi, sehingga dapat dipercaya.
Kira-kira begitulah cara perusahaan dapat memanfaatkan surplus inventory untuk meraih keuntungan bisnis maksimal. Perusahaan harus mempelajari secara mendalam terlebih dahulu, sebelum memulai likuidasi.
Likuidasi memang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Namun jika sudah menanggulangi tantangannya, likuidasi dapat menjadi excess inventory solutions yang cepat, serta meminimalkan potensi kerugian.
Lakukan Likuidasi Stok Berlebih Anda bersama Zaapko
Apabila perusahaan ingin melakukan likuidasi yang aman, maka jangan takut untuk mengandalkan Zaapko. Zaapko merupakan leading brand B2B e-commerce yang dapat membantu likuidasi stok yang berlebih.
Dengan Zaapko, perusahaan dapat mempromosikan stok yang ingin dilikuidasi melalui website. Zaapko juga akan mengidentifikasi pembeli terhadap stok yang dijual, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan efisiensi perusahaan.
Karena itu, tangani likuidasi stok berlebih bersama Zaapko. Karena sebagai excess inventory solutions terpercaya, Zaapko akan mengatasi permasalahan proses likuidasi stok dengan cepat dan harga yang terbaik.