tren industri manufaktur 2024

Manufaktur merupakan industri yang dituntut untuk selalu berkembang dari tahun ke tahun. Tren manufaktur itu sendiri, telah diikuti beberapa perusahaan manufaktur Jakarta dan di kota-kota besar Indonesia.

Pasalnya, manufaktur di Indonesia mengalami dukungan yang pesat dari investor. Dilansir dari laman resmi Menperin, industri sektor pengolahan non-migas mendapat investasi Rp565,25 triliun pada tahun 2023.

Dengan investasi yang melonjak selama satu dekade terakhir, perusahaan perlu mengembangkan industri manufaktur. Salah satunya adalah dengan mengadaptasi tren teknologi baru yang mendukungnya.

Inilah 10 Tren Bisnis Manufaktur Terbaru!

Untuk mendukung kinerja dan efisiensi manufakturing, maka berbagai teknologi mulai diadaptasikan secara global. Berikut top 10 manufacturing trends di tahun 2024 yang dapat membantu perusahaan:

1. Digital Twins

Digital twins merupakan model digital dari produk, sistem, atau proses yang dipakai dalam simulasi. Tujuan implementasi ini adalah untuk membuat simulasi situasi nyata dan hasilnya, untuk membantu perusahaan dalam membuat keputusan.

Dikutip dari McKinsey, survei menyebutkan bahwa sekitar 75% perusahaan telah memakai teknologi digital twins di tahun 2024. Sebagian diantaranya adalah industri otomotif, logistik, infrastruktur, dan energi.

Simulasi digital twins akan membantu optimasi dan monitoring secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi downtime. Troubleshooting juga dapat dilakukan tanpa perlu mengubah versi fisiknya.

2. Reshoring

Isu global seperti perang di Ukraina yang masih berlangsung, dapat menghambat rantai pasokan secara global. Adapun solusi yang dipakai manufaktur industri yaitu dengan melakukan reshoring.

Dengan reshoring, perusahaan akan membawa produksi kembali ke negara asal, sehingga secara tidak langsung akan mendapatkan beberapa keuntungan. Beberapa benefit di antaranya seperti:

3. Reskilling Workforce

Mempelajari skill yang baru, memang bukan hal yang jarang diperlukan dalam dunia kerja. Seperti pada tren manufaktur yang satu ini, reskilling pekerja sangat diperlukan agar dapat beradaptasi dengan teknologi baru.

Dikutip dari laman World Economic Forum, reskilling merupakan hal penting yang akan mulai ditempuh. Diekspektasikan bahwa seperempat dari total pekerjaan, akan mengalami perubahan signifikan selama lima tahun ke depan.

Dengan program training khusus, reskilling akan membuat SDM untuk dapat mengoperasikan teknologi manufaktur terbaru. Mulai dari teknologi untuk analisa data, otomasi, hingga kemampuan digital lainnya.

4. Carbon Neutrality

Berbagai perusahaan manufaktur telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, dengan memanfaatkan teknologi hijau. Hal ini mengingat emisi manufaktur yang begitu signifikan, sejak era Revolusi Industri dahulu.

Tidak sekedar Carbon Neutrality saja, sebagian perusahaan juga mulai berencana untuk mencapai Net Zero di tahun 2040. Upaya ini dilakukan untuk menghentikan peningkatan suhu secara global di tahun tersebut.

Untuk mengejar tren manufaktur ini, perusahaan perlu memahami praktisi dan pemakaian teknologi hijau. Mulai dari pemanfaatan sumber energi hijau, sistem yang hemat energi, serta beralih ke inovasi material yang bebas emisi. 

5. Industrial Automation

Seiring berkembangnya waktu, teknologi perlahan-lahan akan dapat menggantikan tenaga kerja manusia. Seperti pada manufaktur, sistem otomasi dan informasi teknologi dapat meningkatkan efisiensi produksi.

Di tahun 2024, otomasi industri akan menjadi bagian penting dalam lini produksi untuk industri manufaktur. Ini merupakan solusi bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan ekonomi di saat perkembangan industri.

Selain memberikan efisiensi, otomasi juga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja, serta kepuasan dalam bekerja. Hal tersebut akan membuat perusahaan mendapatkan retensi pekerja yang lebih tinggi.

6. Additive Manufacturing

Pernah mendengar istilah 3D printing? Additive manufacturing merupakan teknologi yang dapat mencetak atau membangun objek tiga dimensi (3D). Teknologi ini akan dapat membangun purwarupa, sebelum produk aslinya.

Additive manufacturing mulai digunakan dalam berbagai sektor industri. Mulai dari otomotif, pertahanan, penerbangan, hingga medis. Barang yang dibentuk juga berbeda-beda tiap sektornya.

Selain prototyping, teknologi ini juga akan dapat mendukung kustomisasi tanpa membuang banyak material. Perusahaan akan dapat merancang desain yang lebih kompleks, sekaligus juga menentukan material yang tepat.

7. Artificial Intelligence (AI)

Cepat atau lambat, AI akan diimplementasikan ke segala hal, termasuk manufaktur. Menurut World Economic Forum, investasi AI di sektor manufaktur akan meningkat sebesar 57% pada tahun 2026 mendatang.

Tren manufaktur ini akan dapat meningkatkan efisiensi manufaktur secara keseluruhan. Di saat yang sama, juga akan meningkatkan kemampuan produktivitas pekerja. AI dapat diimplementasikan pada:

8. Industrial Internet of Things (IIoT)

Berbeda dengan IoT, IIoT merupakan ekosistem yang dapat memonitor, menganalisa, dan mengumpulkan data dari operasi industri. Implementasi ekosistem ini akan dapat meningkatkan produksi manufaktur.

Di tahun 2024, IIoT akan lebih dikembangkan bersamaan dengan teknologi 5G, serta edge computing. Kedua hal ini akan semakin mempercepat pengiriman data untuk mendapatkan hasil secara real-time.

IIoT juga tidak hanya sekedar untuk produksi saja, namun juga distribusi rantai pasokan. Hal ini akan membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang tepat, serta mampu mengelola aset dengan lebih baik.

9. Cloud Computing

Bayangkan jika sumber daya dapat ditransfer ke berbagai lokasi dengan cepat. Hal ini menjadi mungkin dengan teknologi berbasis awan atau cloud, yang juga menjadi tren manufaktur menarik di tahun 2024.

Dengan komputasi awan, manajemen produksi akan dapat dikelola dengan cepat. Mulai dari demand forecasting, perencanaan, testing, produksi, sampai di strategi pemasaran. 

Hal ini membuat teknologi berbasis awan sangat penting dalam perkembangan manufaktur modern. Perusahaan akan merasakan fleksibilitas dan skalabilitas pada tingkatan yang terbaik.

10. Sensor dan Konektivitas

Seiring dengan berjalannya implementasi IIoT di tahun 2024, teknologi sensor dan konektivitas juga semakin berkembang. Teknologi ini akan dapat mengumpulkan dan menganalisa data, untuk optimasi industri yang lebih baik.

Pada kasus saat operasi tidak berjalan dengan semestinya, sensor ini akan dapat mendeteksinya dengan cepat. Konektivitas lalu akan dipakai untuk mengirimkan data mengenai informasi operasi tersebut untuk perbaikan.

Punya Stok Berlebih? Zaapko Solusinya!

Agar dapat memproduksi, perusahaan manufaktur akan membutuhkan material yang akan disimpan di gudang. Lantas, bagaimana jika pada akhirnya stok tersebut tetap tersimpan akibat faktor tertentu?

Untungnya, ada Zaapko yang dapat membantu perusahaan untuk mengubah stok berlebih menjadi uang. Gudang yang kosong, akan dapat diisi kembali dengan material yang diperlukan dalam proses manufaktur.

Mengapa bisa? Karena Zaapko merupakan leading brand B2B e-commerce yang mengurus stok berlebih. Selain menyediakan platform e-commerce, Zaapko juga dilengkapi dengan teknologi dan inovasi terkini.

Zaapko akan dapat menghubungkan perusahaan dengan pembeli yang tepat. Perusahaan akan dapat melikuidasi stok dengan segera, sementara pembeli stok mendapatkan penawaran harga terbaik.

Maka itu, segera atasi stok Anda yang menumpuk bersama Zaapko. Supaya perusahaan Anda dapat kembali memproduksi, dan mulai mengimplementasi berbagai tren manufaktur yang dijelaskan di atas.