Semakin tahun ke tahun, retail dan ecommerce mengalami perubahan yang semakin signifikan. Hal ini didorong oleh berbagai faktor seperti konsumen, teknologi, hingga pertumbuhan platform e-commerce.
Seperti yang diketahui, ekosistem digital merupakan kumpulan teknologi informasi untuk diintegrasikan kepada aktivitas bisnis. E-commerce merupakan salah satu aktivitas bisnis yang ditambahkan ekosistem digital.
Dengan ekosistem ini, kebutuhan belanja akan semakin cepat, efisien, dan praktis, melalui platform e-commerce. Dengan kata lain, ekosistem digital dapat membawa perubahan industri ecommerce.
Apa yang Mendorong Perubahan Retail dan E-Commerce Indonesia?
Setelah diteliti, ternyata terdapat beberapa hal yang mendorong perubahan retail dan ecommerce di Indonesia. Setiap faktor ini memiliki peran tersendiri yang membentuk lanskap ritel dan e-commerce:
Perubahan Perilaku Konsumen
Hal pertama yang merubah retail dan ecommerce adalah perilaku konsumen. CEO PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) Martha Rebecca meyakini hal tersebut, saat di 2nd Annual Indonesia Retail & E-Commerce Summit & Awards 2024.
Beliau meyakini bahwa lanskap ritel dan e-commerce di Indonesia tengah mengalami perubahan yang signifikan, akibat pergeseran perilaku konsumen yang mendorong transformasi di seluruh ekosistem, baik secara regional maupun global.
Kehadiran e-commerce juga mampu mengubah bisnis ritel menjadi cost-efficient dan praktis digunakan oleh konsumen. Secara tidak langsung, e-commerce mendorong perilaku konsumen, yang kemudian mendorong perubahan e-commerce itu sendiri.
Namun, bagaimana perubahan perilaku konsumen dapat mendorong perubahan bisnis ritel dan e-commerce di Indonesia? Berikut beberapa contoh yang dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari:
- Konsumen menginginkan kepraktisan dalam berbelanja. Dengan kemudahan yang ditawarkan e-commerce, konsumen dapat berbelanja dimana saja dan kapan saja. Tren eksplosif ini akan membuat e-commerce terus bertumbuh dan semakin canggih.
- Konsumen memilih produk dengan harga yang kompetitif. Promosi seperti diskon akan masyarakat terus membeli di e-commerce, sehingga membentuk perilaku konsumtif yang mendorong kompetisi retail e commerce.
- Konsumen suka dengan banyak pilihan yang tersedia. Berbeda dengan supermarket, e-commerce memiliki katalog yang jauh lebih variatif. Hal ini membuat e-commerce perlu bersaing dalam menyediakan produk yang paling lengkap.
Perkembangan Teknologi
Retail and ecommerce juga dapat berubah, dibarengi dengan perkembangan teknologi masa kini. Tentunya, ekosistem digital merupakan teknologi yang terus diperbarui, serta diaplikasikan ke bisnis seperti ritel.
Martha Rebecca meyakini jika teknologi memainkan peran sentral dalam membentuk cara konsumen berinteraksi dengan bisnis, dan bagaimana industri beroperasi. Selain itu, ekosistem digital yang terus berkembang mendorong kemungkinan baru untuk kemitraan dan kolaborasi.
Untuk memperkaya e-commerce yang unggul dan disukai konsumen, terdapat tiga pilar kunci yang perlu diimplementasikan, yaitu data, kreatifitas, dan teknologi. Kira-kira, bagaimana tiga hal tersebut dalam memberi perubahan e-commerce?
Dimulai dari data, perusahaan dapat menambahkan manajemen data untuk mengelola dan menganalisa data, terutama untuk membuat keputusan. Misalnya dengan customer relationship management (CRM), atau penggunaan AI dan machine learning.
Untuk kreatifitas, perusahaan perlu berpikir dalam membentuk platform e-commerce dengan tampilan menarik dan user-friendly. Perlu diingat juga, tampilan e-commerce diaplikasikan ke multi-platform, baik melalui komputer, laptop, tablet, hingga smartphone.
Sementara untuk teknologi, perusahaan dapat mengikuti tren teknologi terbaru untuk e-commerce. Contoh retail ecommerce trends saat ini seperti kecerdasan buatan (AI), Virtual Reality (VR), sistem otomasi, dan masih banyak lagi.
Pertumbuhan Industri E-Commerce
Perkembangan e-commerce itu sendiri juga dapat menjadi pendorong pertumbuhan retail dan ecommerce. Data dari Statista menyebutkan bahwa pasar ritel Indonesia di global melalui online termasuk e-commerce, telah mencapai 31.9% di tahun 2023.
Hal ini juga dibarengi dengan menjamurnya e-commerce di Indonesia, dengan masing-masing kelebihan yang ditawarkan. Perlahan-lahan, masyarakat mulai memanfaatkan e-commerce untuk bisnis ritel, atau sekedar belanja.
Lantas, apa sebenarnya yang membuat e-commerce begitu bertumbuh dengan pesat di Indonesia? Ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia, yaitu:
- Pengguna smartphone di Indonesia yang meningkat. Berdasarkan riset Google, sudah terdapat 354 juta ponsel aktif di Indonesia. Akan mudah bagi e-commerce untuk memperluas jangkauan konsumen di Indonesia yang memakai smartphone.
- Akses internet yang semakin murah dan mudah. Berbagai penyedia layanan internet juga terus memberikan promo paket dan hadiah kuota, yang membuat internet semakin murah bagi kalangan bawah untuk mengakses e-commerce.
- Peran besar influencer dalam mempromosikan e-commerce. Influencer media sosial umum digunakan untuk mempromosikan barang yang dijual di e-commerce, sehingga juga turut menaikkan tren e-commerce.
- Kehadiran aplikasi mobile banking dan e-wallet. Adanya aplikasi seperti ini akan semakin mempermudah belanja melalui e-commerce. Hal ini juga turut mendorong perilaku konsumtif untuk membeli barang kembali lewat e-commerce.
Dengan empat faktor tersebut, tidak heran jika e-commerce akan terus berkembang. Dengan perkembangan ini, perusahan e-commerce akan terus memperbarui ekosistem digital, yang akan memberikan kepuasan konsumen secara maksimal.
Dukungan Pusat Data E1
Baru-baru ini, perusahaan DCI Indonesia membuat pusat data berbasis tier IV, yang diberi nama E1. Saat ini, Pusat data E1 baru hadir di pusat kota Jakarta, dengan kapasitas sebesar 18 Megawatt IT load.
Saat mengunjungi pusat data E1, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan jika pusat data E1 ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan industri e-commerce, dan ekonomi digital di Indonesia.
Beliau juga meyakini bila E1 akan membantu meningkatkan daya saing bisnis di Indonesia di ranah regional, dengan menyediakan infrastruktur dan operasional pusat data yang andal.
Sementara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi yang juga berkunjung, juga berharap agar seluruh pusat data di Indonesia minimal memenuhi standar tier IV, untuk menjawab kebutuhan ekonomi digital tanah air.
Diketahui, tier IV merupakan tier pusat data tertinggi dunia, dengan waktu aktif sebesar 99,995%. Dengan kata lain, pusat data ini akan lebih toleran terhadap kesalahan, serta memiliki redundansi untuk tiap komponen.
Kelebihan ini tentu berguna terhadap platform yang aktif 24/7, seperti e-commerce. Mulai dari downtime yang lebih singkat, data transfer yang lebih cepat, hingga melindungi aksesibilitas data, bahkan saat terjadi bencana atau kesalahan sistem.
Cara Zaapko Menyikapi Perubahan Retail dan E-Commerce di Indonesia
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika terdapat banyak ekosistem digital yang merubah retail dan ecommerce di Indonesia. Perubahan ini diharapkan untuk mulai diikuti oleh banyak e-commerce.
Sebagai salah satu B2B e-commerce terdepan di sektor ritel, Zaapko tentu selalu mengikuti perkembangan terkini. Ini merupakan kesempatan bisnis untuk mengintegrasikan ekosistem tersebut, dalam strategi bisnis Zaapko.
Integrasi perubahan e-commerce ini diharapkan akan meningkatkan kenyamanan konsumen, dalam berbelanja di Zaapko. Untuk itu, Zaapko menerapkan data, kreativitas, hingga teknologi seperti yang sudah dijelaskan lengkap di atas.
Misalnya mengenai teknologi, Zaapko menggunakan digitalisasi rantai pasokan, AI, intelligent CRM, analitik data, dan data historis. Teknologi ini akan membantu Zaapko untuk mengembangkan layanannya.
Zaapko juga mengintegrasikan kreativitas melalui platform e-commerce dengan tampilan user-friendly. Ini akan membantu konsumen untuk dapat berbelanja atau berbisnis ritel dengan lebih mudah.Implementasi tersebut diharapkan akan meningkatkan reputasi Zaapko sebagai e-commerce terdepan dalam industri retail dan ecommerce. Zaapko akan menjadi solusi retail and ecommerce industry yang terpercaya, bagi konsumen maupun retailer.