Mempelajari excess stock liquidation dapat menjadi langkah bagus dalam mengembangkan bisnis. Ini merupakan upaya untuk mengurangi dampak negatif, yang disebabkan dari stok yang dibiarkan begitu lama di gudang atau surplus inventory.
Stok berlebih dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya yaitu overstockingyang tidak berlandaskan data forecasting yang tepat. Alhasil, stok yang masih banyak tersisa tidak laku, dan harus disimpan di gudang.
Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk excess stock tersebut? Perusahaan dapat mengurangi stok yang lama, dengan menjual atau memberikan secara cepat. Proses inilah yang dinamakan dengan likuidasi.
6 Cara Melakukan Likuidasi Inventaris
Likuidasi kelebihan persediaan (surplus inventory liquidation) dapat dilakukan perusahaan itu sendiri, dengan melakukan cara yang berbeda. Baik antara menjual sendiri selayaknya produk biasa, atau menggunakan pihak ketiga yang ahli dalam likuidasi.
Artikel kali ini akan membahas secara dalam, mengenai enam cara jitu yang dapat dilakukan dalam proses excess stock liquidation. Dimulai dari benefit yang didapatkan, hingga bagaimana cara melakukannya.
1. Kemas Ulang Kelebihan Stok
Perumpamaan “new things sell better” tidak sekedar ditujukan untuk penjualan produk biasa, namun juga untuk produk lama. Perusahaan umum bermain pintar dengan melakukan repackingproduk, agar terlihat baru.
Dalam excess stock liquidation, mengemas ulang bukanlah hal yang terbilang baru, dan wajar untuk dicoba. Akan tetapi, perusahaan yang ingin menerapkan strategi ini perlu mempertimbangkan beberapa hal:
- Bagaimana produk dikemas ulang? Perusahaan dapat melakukan repackingdalam bentuk bundle, dengan produk utama yang lebih laku. Bundlingakan meningkatkan minat pelanggan untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
- Bagaimana produk kembali dijual? Perusahaan dapat memberi penawaran baru dengan harga diskon atau saledalam waktu terbatas. Namun, kembali pertimbangkan harga baru yang akan ditetapkan.
- Bagaimana produk kembali dipasarkan? Peletakkan sebuah produk dapat mempengaruhi penjualan produk tersebut. Karena itu, perusahaan perlu menempatkan produk yang dikemas ulang di area yang cenderung lebih sering dikunjungi pelanggan.
Setelah tiga hal di atas, bandingkan kembali dengan bagaimana produk aslinya dikemas, dijual, dan dipasarkan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengetahui apa strategi ideal untuk produk tersebut.
2. Tingkatkan Eksposur
Mungkin, saat ini produk excess stock yang tidak laku disebabkan karena kurangnya eksposur terhadap produk tersebut. Dengan meningkatkan eksposur, produk tersebut dapat dilikuidasi dengan lebih mudah.
Namun, eksposur yang dilakukan tidak boleh biasa saja. Perusahaan perlu cermat dalam membuat rencana untuk meningkatkan eksposur terhadap barang tersebut. Mulai dari secara fisik, hingga melalui kanal digital.
Secara fisik, artinya eksposur yang dilakukan adalah dengan menempatkan produk di posisi yang mudah dilihat pelanggan. Perusahaan juga dapat membuat brosur mengenai produk yang sedang dijual murah.
Untuk jalur digital, perusahaan dapat meningkatkan eksposur melalui dua hal, yakni secara emailatau media sosial. Email marketing merupakan solusi bagus untuk pelanggan yang umum memesan secara online.
Sementara untuk media sosial, perusahaan dapat membuat post mengenai produk tersebut. Dengan memasarkan produk sebagai final offer, penawaran ini akan dapat menjadi perbincangan yang hangat.
3. Hubungi Supplier
Melakukan excess stock atau surplus inventory liquidation, tidak hanya dengan menjual dan memasarkan barang tersebut kembali. Ada kalanya likuidasi barang inventaris dapat dilakukan dengan menjual kembali ke pihak pemasok (supplier).
Terkadang, pihak pemasok akan membeli kembali stok sisa yang sudah dibeli oleh pelanggan loyal. Umumnya, mereka akan membeli dengan harga yang lebih murah, sesuai dengan value dan kualitas stok yang akan dibeli.
Maka itu, tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk mencoba menghubungi kembali pihak pemasok. Ada kemungkinan pihak pemasok dapat membantu mencari jalan keluar untuk masalah excess stock ini.
4. Lakukan Likuidasi Inventaris Mandiri
Likuidasi kelebihan stok tidak selalu mengandalkan pihak ketiga. Dengan berkembangnya bisnis retail di masa sekarang, perusahaan menjadi lebih bebas dalam melakukan likuidasi secara mandiri dengan mudah.
Lantas, bagaimana caranya? Solusinya adalah dengan online, yakni menggunakan e–commerce dan online marketplace. Untuk menggunakan salah satu atau keduanya, perusahaan perlu mempertimbangkan:
- Aturan yang diberlakukan. Setiap e-commerce maupun online marketplace memiliki aturan mengenai barang yang akan di-publish di situsnya.
- Biaya yang diterapkan. Idealnya, perusahaan perlu mengincar e-commerce atau online marketplacedengan feeyang lebih sesuai dengan produk.
- Jangkauan yang diincar. Hal ini bergantung dengan jenis produk yang dijual perusahaan. Sebagian produk dapat dijual secara global, sebagian produk hanya berputar di pasar lokal.
Perlu diingat, perusahaan akan perlu memakai waktu untuk memfoto setiap produk yang hendak dijual, untuk dimuat di situs-situs tersebut. Pastikan juga untuk mampu menghindari penipuan atau scam yang kerap terjadi.
5. Sumbangkan Kelebihan Stok
Menyumbang dapat menjadi cara likuidasi yang dapat menurunkan dampak dari excess inventory. Meski begitu, dengan menyumbang artinya perusahaan tidak mendapatkan pendapatan dari donasi.
Donasi ini dilakukan jika excess stock liquidation tidak cocok untuk jenis produk yang ingin dilikuidasi. Jadi, opsi ini sebenarnya hanya dipakai sebagai last resort, jika perusahaan memang tidak ingin melakukan likuidasi.
Untuk menyumbangkan stok tersebut, perusahaan perlu berkonsultasi terhadap pihak akuntan yang dimiliki. Apakah perusahaan dapat mengurangi pajak untuk membantu mengatasi kerugian dari stok berlebih dengan ini?
Perlu diingat, jika dalam donasi, pastikan bila kualitas produk terutama yang jenisnya FMCG (fast moving consumer goods) masih bagus. Untuk slow-moving goods, pastikan setidaknya masih dapat digunakan.
6. Gunakan Perusahaan Likuidasi seperti Zaapko
Melakukan proses likuidasi sendiri akan membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya kembali. Perusahaan yang tidak memiliki banyak resource untuk melikuidasi excess inventory, dapat mengandalkan perusahaan likuidasi.
Apa itu perusahaan likuidasi? Perusahaan pihak ketiga ini akan melakukan likuidasi dengan menjualnya ke pembeli yang tepat. Ditambah lagi, perusahaan ini sudah ahli dalam melakukan likuidasi.
Umumnya, perusahaan likuidasi akan melakukan proses likuidasi sendiri. Pemilik stok hanya tinggal menunggu sampai adanya pembeli yang ingin membeli stok tersebut, sesuai dengan ketentuan minimal pembelian (MOQ).
Dengan mengandalkan perusahaan likuidasi, perusahaan akan lebih cepat mendapatkan uang dari hasil penjualan. Meski tidak mendapat keuntungan, setidaknya perusahaan mendapatkan uang dengan cepat.
Salah satunya perusahaan likuidasi yang memiliki pengalaman dalam likuidasi yaitu Zaapko. Brand B2B e-commerce ini sudah memiliki berbagai klien yang telah melakukan likuidasi terhadap stok yang dimiliki.
Zaapko: Solusi Terbaik Kelola Excess Stock
Dengan memahami proses likuidasi excess stock, apakah Anda ingin melakukannya sendiri, atau menggunakan perusahaan likuidasi? Jika berminat untuk menggunakan Zaapko, maka keputusan Anda benar.
Dengan Zaapko, perusahaan akan dengan mudah menjual melalui platform e-commerce yang dimiliki oleh Zaapko. Perusahaan dapat memberikan informasi terkait stok agar mudah diketahui oleh pembeli.
Dalam transaksi, Zaapko juga akan membantu mengidentifikasi pembeli yang ingin membeli stok tersebut. Zaapko lalu akan mengabarkan perusahaan terkait pembelian stok yang akan dilakukan.
Lalu, apa manfaatnya menggunakan Zaapko? Salah satunya yaitu hematnya waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dengan kata lain, arus kas perusahaan dapat dialihkan untuk operasional lain.
Dengan kemudahan yang ditawarkan, Zaapko tentunya dapat menjadi solusi terbaik untuk melakukan excess stock liquidation. Maka itu, segera liquidate excess stockAnda dengan mengandalkan perusahaan Zaapko.