Pengelolaan ruang penyimpanan yang baik, akan menyelamatkan perusahaan dari situasi yang dinamakan excess stock atau excess inventory. Namun, bagaimana jika ruang penyimpanan yang dimiliki terbatas, atau bahkan, tidak memilikinya?
Seperti yang diketahui, stok tidak selamanya terjual sesuai dengan harapan dan ekspektasi perusahaan. Sebagian dari stok dapat tersimpan lama akibat kurangnya minat pembeli, sehingga membuatnya tidak laku.
Jadi, bagaimana cara mengelola stok tersebut? Terutama, jika perusahaan tidak terlalu memiliki ruang yang besar untuk menyimpannya? Artikel ini akan memberikan insight mengenai solusi terbaik menangani kelebihan stok (excess inventory).
Excess Stock Bisa Jadi Masalah Besar
Berbagai perusahaan yang baru berdiri, mungkin belum memahami masalah yang akan datang dari stok yang berlebih ini. Bahkan, sebagian di antaranya menganggap ini merupakan hal yang wajar terjadi dalam bisnis.
Padahal, kelebihan stok dapat menjadi masalah besar, apabila tidak ditangani dengan segera. Perusahaan akan mendapat berbagai macam masalah yang dapat menghambat pertumbuhan atau ekspansi bisnis, seperti:
- Peningkatan biaya penyimpanan. Jika perusahaan memiliki gudang, maka biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang akan membesar. Apabila tidak memiliki ruang penyimpanan, perusahaan harus menyewa gudang, sehingga tetap memboros uang kembali.
- Penurunan arus kas. Dengan lamanya stok tersimpan, lama-lama kualitas dan value produk tersebut menurun. Uang yang seharusnya digunakan untuk diputar kembali menjadi profit, berakhir sia-sia untuk biaya penyimpanan atau sewa.
- Resiko produk menjadi barang lama. Sebagian produk seperti smartphone akan mudah sekali outdated, dan digantikan dengan model terbaru. Jika masih tidak laku, smartphone pada akhirnya dijual dengan harga banting.
- Resiko bencana alam. Mengingat perusahaan tidak memiliki ruang penyimpanan, ini dapat menjadi pertanda bahaya. Perusahaan perlu menjual stok berlebih, sebelum musibah datang dan merusaknya.
Tergantung dari jenis produk yang dijual, perusahaan akan memiliki masalah spesifik dari adanya stok ini. Karena itu, perusahaan perlu mengelola kembali stok tersebut, agar mengurangi resiko-resiko di atas.
Strategi Kelola Excess Stock Tanpa Ruang Penyimpanan
Seperti halnya overstock, excess stock pun juga memiliki strategi penanggulangannya tersendiri. Berikut setidaknya empat strategi yang dapat dilakukan perusahaan, dan apa keuntungannya masing-masing:
Optimalkan Penjualan Barang
Strategi pertama yang dapat diterapkan terlebih dahulu yaitu memaksimalkan penjualan barang. Perusahaan dapat memaksimalkan performa penjualan berdasarkan data historis, baik saat sukses atau rugi.
Keuntungan dari optimasi penjualan tentunya selain mengurangi kemungkinan kelebihan stok, adalah peningkatan keuntungan dan efisiensi. Perusahaan juga akan belajar mengenai proses sales yang benar.
Jadi, bagaimana cara mengoptimalkan penjualan excess stock, terutama jika perusahaan tidak memiliki ruang penyimpanan? Ada beberapa solusi yang dapat perusahaan lakukan:
- Analisa data penjualan yang dimiliki. Dari data tersebut, perusahaan dapat menemukan pola, tren, dan kesempatan untuk menjual stok yang berlebih. Tentukan waktu terbaik untuk menjual stok tersebut.
- Gunakan promosi atau kampanye. Promosi akan dapat menumbuhkan minat pelanggan untuk membeli stok yang berlebih. Caranya dengan menawarkan diskon atau bundling dengan harga murah.
- Berikan penawaran waktu terbatas. Hal ini akan memberikan rasa terburu-buru bagi pelanggan untuk membeli stok yang berlebih. Contohnya seperti flash sale, weekend sale, atau time-limited discount.
- Manfaatkan sosial media sebagai promosi. Perusahaan dapat memposting penawaran menarik dengan sosial media. Eksposur ini tidak sekedar meningkatkan sales, tapi juga brand awareness terhadap produk yang dipasarkan.
Lakukan Recycling atau Daur Ulang
Tidak hanya produk yang sudah terpakai saja, yang dapat didaur ulang. Produk yang masih utuh dan belum terjual seperti excess stock, juga bisa didaur ulang. Perusahaan dapat berkontribusi terhadap lingkungan hijau, sekaligus mendapatkan uang.
Selain itu, tindakan daur ulang ini juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Menurut survei Statista tahun 2020, 44% dari pelanggan mengatakan mereka tertarik pada brand yang mendukung daur ulang.
Jadi, bagaimana perusahaan melakukan recycling stok yang berlebih ini? Tanpa adanya ruang penyimpanan, maka perusahaan tentu ingin mengambil tindakan segera. Untuk itu, berikut beberapa solusinya:
- Upcycling. Mungkin stok yang dimiliki masih dapat dibentuk kembali menjadi produk baru. Perusahaan dapat mencari pihak ketiga yang membutuhkan material dari stok tersebut, untuk menjual atau memberikan stok yang berlebih.
- Kembalikan ke pemasok. Sebagian supplier memberikan opsi bagi perusahaan untuk refund, dengan mengirim kembali produk yang tidak laku. Pastikan untuk melihat kebijakan yang ditetapkan pemasok terlebih dahulu.
- Bawa ke pusat daur ulang. Sebagian produk masih bisa didaur ulang untuk digunakan kembali. Meskipun opsi ini tidak memberikan keuntungan apapun, perusahaan masih tetap berkontribusi terhadap lingkungan yang bersih.
Sewa Gudang Penyimpanan
Mengatasi excess stock dapat menjadi hal yang sulit, terutama jika stok yang dimiliki termasuk slow-moving goods. Artinya, barang tersebut tidak dapat dijual dengan cepat, sehingga stok tersebut butuh untuk disimpan.
Dengan menyewa gudang penyimpanan, perusahaan akan mengeluarkan biaya sewa, tergantung berapa lama stok tersebut disimpan. Meski begitu, masih ada beberapa keunggulan dari menyewa gudang:
- Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dari manajemen inventaris. Gudang tersebut sudah dilengkapi dengan logistik dan teknologi, untuk mengelola stok secara efisien dan akurat.
- Perusahaan dapat berfokus pada aktivitasnya. Dengan stok yang dipegang logistik pihak ketiga, perusahaan dapat menghemat waktu dan tenaga untuk menjalankan hal lain.
- Perusahaan dapat meningkatkan arus kas. Perusahaan dapat menentukan berapa luas ruang yang dipakai untuk penyimpanan stok yang berlebih, serta layanannya.
Kendati demikian, perusahaan tetap perlu menpertimbangkan kembali mengenai penyewaan gudang ini. Pertimbangkan berapa biaya yang dibutuhkan, resiko, dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemilik gudang.
Kolaborasi dengan Mitra Bisnis
Strategi terakhir untuk mengelola stok yang berlebih adalah dengan mengajak mitra bisnis sebagai kolaborator. Ada beberapa mitra yang dapat membantu perusahaan untuk mengatasi masalah stok yang berlebih, misalnya:
- Consignee. Perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak pengecer atau distributor, untuk menjual stok yang berlebih. Akan ada komisi dan kebijakan khusus yang perlu perusahaan pertimbangkan dahulu.
- Affiliator. Perusahaan dapat mengandalkan jasa penjual/promosi produk untuk menjual stok yang berlebih. Affiliator akan mendapat komisi berdasarkan jumlah produk dari stok yang sukses terjual.
- Likuidator. Perusahaan dapat memanfaatkan likuidator untuk mencairkan stok yang berlebih menjadi uang kembali. Likuidator lebih dipercaya untuk menjual stok yang dimiliki dalam jumlah yang besar.
Perlu diingat, jika perusahaan tidak akan mendapat pendapatan yang sama dengan mengandalkan mitra bisnis. Akan tetapi, setidaknya perusahaan sudah mengatasi stok yang berlebih dengan segera.
Zaapko: Siap Membantu Anda Mengatasi Excess Stock
Seperti yang dijelaskan di atas, stok atau barang berlebih dapat diatasi dengan likuidator. Maka itu, Zaapko dapat menjadi solusi terbaik bagi perusahaan yang ingin melikuidasi stok dengan cepat dan efektif.
Sebagai brand B2B e-commerce terdepan, Zaapko tidak hanya sekedar likuidator saja. Zaapko juga memberikan layanan berupa logistik, yang akan sangat membantu perusahaan tanpa ruang penyimpanan.
Selain itu, Zaapko memiliki platform online untuk mempermudah pembeli yang ingin membeli stok tersebut. Zaapko akan mengidentifikasi pembeli, sebelum menghubungkannya dengan perusahaan pemilik stok tersebut.
Maka itu, Zaapko siap mengatasi masalah excess stock perusahaan Anda. Dengan stok yang berhasil dilikuidasi, maka profitabilitas dan arus kas perusahaan Anda, secara tidak langsung juga akan meningkat.