Solusi Terbaik Kelola Surplus Inventory & Tingkatkan Profit

Mengelola surplus inventory merupakan hal yang tidak mudah. Maka itu, tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk mencari solusi surplus inventory, agar dapat meningkatkan profit margin.

Tidak dapat dipungkiri jika inventory atau inventaris merupakan aset terpenting bagi setiap perusahaan. Baik bagi perusahaan manufaktur yang menjaga kelancaran supply chain, atau perusahaan yang menjual barang jadi.

Apapun jenisnya, aktivitas ini membutuhkan ruang penyimpanan, dan ruang tersebut memiliki batasan. Karena itu, perusahaan perlu menangani surplus inventory dengan strategi yang benar dan efektif.

Apa itu Surplus Inventory?

Surplus inventory atau excess inventory merupakan stok berlebih yang dimiliki oleh perusahaan. Barang atau material ini akan tertimbun di gudang dalam waktu yang lama, sehingga kembali memakai biaya.

Alasan utama perusahaan memiliki barang yang berlebih, umumnya karena pengelolaan stok yang kurang tepat. Mulai dari kesalahan peramalan (forecasting), perubahan tren, hingga overstocking material produk.

Memiliki surplus inventory bukanlah hal yang ideal, mengingat potensi biaya yang harus dikeluarkan kembali. Ada setidaknya empat jenis biaya yang diperhitungkan dari menyimpan inventory terlalu lama, yaitu:

Semua biaya di atas akan terus meningkat, apabila surplus inventory tidak teratasi. Karena itu, perusahaan perlu tahu cara pengelolaan excess inventory yang benar, untuk menghindari biaya yang membengkak.

Bagaimana Cara Mengolah Surplus Inventory?

Penanganan excess inventory management yang tepat, akan membutuhkan beberapa cara yang perlu diterapkan. Berikut apa saja metode pengelolaan inventory yang berlebih dengan efisien:

1. Manfaatkan Jasa Penjual Stok atau Pengecer Potongan Harga

Terkadang, pengelolaan inventory yang lebih efektif adalah tidak mengelolanya sendiri. Dengan kata lain, perusahaan dapat menjualnya kepada jasa penjual stok atau pengecer potongan harga (off-price retailer).

Jasa penjual stok atau dengan nama lain perusahaan likuidasi, akan membantu perusahaan untuk melikuidasi surplus inventory atau stok berlebih. Likuidasi dengan arti menjualnya ke pembeli yang tepat dan dapat dipercaya.

Sementara itu, pengecer potongan harga merupakan reseller dengan harga banting. Meski umumnya produk yang dibeli adalah apparel, namun sebagian pengecer tertentu juga menerima jenis produk lainnya.

Kelebihan dari metode ini adalah perusahaan akan dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya untuk mengelola inventory tersebut. Meskipun harga jualnya lebih rendah dari biaya produksi atau pembelian.

2. Optimalkan Transfer Stok ke Lokasi Lain

Jika perusahaan memiliki lokasi lain di mana stoknya kurang, maka pindahkan stok berlebih ke lokasi yang membutuhkan. Untuk mengoptimalkan proses transfer stok ini, ada beberapa hal yang dapat dipakai:

Tidak hanya itu, perusahaan juga perlu memastikan bahwa proses transfer juga berjalan dengan lancar. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pengirim inventory.

3. Sesuaikan Strategi Penyajian dan Penentuan Harga

Penempatan barang pada retail, dapat mempengaruhi daya jual. Jika perusahaan ingin menjual barang inventory yang berlebih, maka usaha yang dilakukan harus lebih ekstra dibandingkan menjual produk lain.

Untuk yang pertama, lakukan analisis mengenai area yang lebih sering dikunjungi pembeli. Meletakkan barang stok di area tersebut dapat meningkatkan minat bagi pembeli untuk melirik barang tersebut.

Jika memiliki dana lebih, perusahaan juga dapat memberikan tampilan visual yang baru terhadap produk tersebut. Dengan begitu, pembeli akan berpikir bahwa produk tersebut baru rilis, sehingga tertarik untuk membelinya.

Ketika mengimplementasi strategi penyajian baru, perusahaan juga dapat mencoba strategi penentuan harga baru. Beberapa di antaranya seperti diskon, bundling, hingga memberi penawaran barang secara gratis.

4. Jelajahi Pasar Online untuk Penjualan

Merupakan hal ideal bagi perusahaan untuk mendapatkan jangkauan selebar mungkin. Untungnya, ada cara yang efektif bagi perusahaan untuk mendapatkan atensi dari pembeli sebanyak mungkin.

Salah satu cara yang terbukti efektif adalah dengan memanfaatkan pasar online. Namun, apa yang perusahaan harus lakukan untuk memanfaatkan ranah digital untuk mengelola inventory yang berlebih?

Zaapko: Solusi Surplus Inventory

Setiap permasalahan tentu ada jalan pintasnya, dan begitu juga bagi perusahaan yang memiliki inventory berlebih. Zaapko untungnya hadir sebagai solusi surplus inventory yang dapat meningkatkan profit margin.

Zaapko merupakan leading brand B2B (business-to-business) e-commerce, yang membantu mengatasi masalah surplus dan used inventory. Perusahaan akan mendapat profit dengan cepat bersama Zaapko.

Cara Zaapko Ubah Surplus Inventory Jadi Uang

Sebagai solusi surplus inventory, Zaapko memiliki cara tersendiri untuk mengubah inventory berlebih menjadi uang dengan mudah. Mari intip berbagai cara yang disiapkan Zaapko untuk membantu perusahaan:

Tangani Surplus Inventory Perusahaan bersama Zaapko

Dari penjelasan di atas, Zaapko tentu bisa menjadi solusi surplus inventory yang tepat untuk mengatasi excess inventory. Tidak hanya membantu perusahaan yang menjual, namun juga pembeli yang ingin membeli.

Dengan Zaapko juga, perusahaan akan dapat menghemat waktu siklus pasar yang dimiliki. Secara tidak langsung, Zaapko berkontribusi untuk meningkatkan arus kas, modal kerja, dan profitabilitas perusahaan. 

Maka itu, percayakan Zaapko sebagai excess inventory solutions, untuk permasalahan inventory berlebih Anda. Apapun jenis atau bentuk stok barang Anda, temukan solusi surplus inventory yang tepat bersama Zaapko.